Aku, Bersamamu

Bersamamu tak hanya tentang kamu yang selalu menggamit jemariku. Bersamamu mungkin tak hanya helm yang terbentur tatkala bercerita diatas motormu yang sedang melaju. Mungkin tak hanya tentang video call yang selalu kita lakukan, tentang tahu atau kentang dan permen jahe, tak juga tentang kepalaku yang bersandar manja di bahumu, sambil dalam-dalam menyesap aroma harum tubuhmu.

Bersamamu tak hanya bercerita tentang sentuhan hidungmu ke keningku, atau hitung kecupan satu sampai sepuluh. Tidak selalu tentang aku yang terjaga dalam tidurmu sambil sesekali merekam dalam ingat raut wajah lelahmu.. Bersamamu tak hanya tentang pernyataan "Aku sayang kamu" yang kau bisikkan di telingaku sepanjang hari.

Untukku, bersamamu saat ini adalah tentang tawamu. Membiarkan kamu terpingkal mendengar celotehanku yang tak lagi menggelitik. Membacakanmu ribuan puisi yang lagi-lagi tentang kamu. Mendengarkanmu bersenandung yang tak jarang keluar dari lirik yang ada. Membiarkanmu mengeluh dan menggerutu tentang dunia sambil ku biarkan tanganku menyusuri alur rambutmu. Akan selalu ku dengarkan, meski tak ada lagi yang ingin mendengarkan.


Tetapi, Cintaku.. terkadang bersamamu juga berarti ketakutanku akan ketidakmampuan untuk selalu disampingmu. Bersamamu membuatku khawatir untuk segera menemanimu, karena aku tak ingin ada sosok seperti cahaya yang menyelinap menyilaukanmu tatkala aku terpejam sejenak. Bersamamu, membuatku ingin memilikimu secara utuh. Tapi aku tidak salah kan, memonopoli hatimu?

Baiklah, akan ku simpulkan. Bersamamu adalah segala doa yang ku panjatkan lewat ujung jemari, yang ku usap ke wajah setelah membisikkan namamu pada telapak tangan di sujud sepertiga malamku.

Lalu, siapa aku?
Aku adalah aksara yang terpenggal frasa, rajutan kata yang menjelma pada ujung rima segala puisiku, yang bercerita tentang kita. Aku adalah jemari yang takkan pernah berhenti menulis tentangmu. Aku adalah semesta tempatmu berbagi suka dan luka.

Bersamamu, aku cukup menanam rindu,
Karena aku yakin esok kau akan menyemainya
Lewat pelukmu


Mari kembali bercerita,
Untuk aku dan kamu
dalam kita

01/01/18
-G-

Untukmu:

Untukmu:
Back to Top