Adakah kau tahu, bahwa cinta saya seperti airmata yang hidup dari kesedihan atas kebahagiaanmu?
Adalah ia yang diam-diam mengarungi siangmu dan bersandar di larut malammu, yang selalu menemanimu tanpa pernah ingin kau sebut kita; yang telingamu pilih untuk menjadi jalan keluar saat kata-kata dari kita tak lagi setia berceloteh tentang peristiwa hari yang penuh suka.
Namun apalah artinya luka yang hanya datang padaku untuk melepaskan busur panah dukamu, sedang segala sukamu, atas apa-apa yang tak bisa kau lakukan padaku, hingga rasa rindu yang tak pernah menyala padaku, kau hidupkan padanya.
Maka kekasihku, biarlah sejenak kuajarkan kau dalam peluk cinta yang hangatnya tak lagi seberapa, untuk temanimu dalam pagi dan malam yang penuh akan kita, dalam jelaga waktu.
Aku hidup karena tulisan,
Aku bisa mati karena penantian.
18/12/17
Aku bisa mati karena penantian.
18/12/17
-G-
Post a Comment