June 2013

(Jangan) Tanya (Lagi)

Huu.. Huu.. Huu..

Kasih dengarlah, aku ingin berceloteh sedikit tentang tanya yang tak berani terurai bersama rasa. Tentang tanya yang bersembunyi dalam kata, terselip diantara penggalan makna.

Mungkin bukan waktunya (atau belum waktunya) aku meragukan tanya ini, tapi...


..Somewhere, over the rainbow, way up high..


Aku merasa aku telah mencurimu dari dia. Yang biasa kau manja-manja, atau tempatmu berkeluh kesah, bahkan tempatmu menuangkan rasa yang selama ini tertahan dengan yang disana.. ah, entahlah, aku tak berani mencari fakta.


..There's a land that i heard of once in lullaby..


Mungkin bukan tak berani, melainkan belum. Aku hanya mencoba menempatkan diriku di posisinya, kehilangan seseorang yang selama ini menjadi tempat ceritanya, tempatnya menaruh rasa percaya, dan tempatnya....... lupakan, aku tak tahu apa-apa.


..Someday I'll wish upon a star, and wake up where the clouds are far behind me..


Aku memang bukan siapa-siapa yang berhak memberi batasan, dan aku juga tidak memiliki hak untuk menerormu dengan ribuan tanya, dan aku juga tidak ingin tahu (dan tidak mau tahu) tentang kalian yang.......

sudahlah, sudah ku camkan aku tidak tahu apa-apa!

dan memang aku tiada hak untuk menanyakan apa-apa yang lebih dulu datang, bahkan jauh sekali sebelum aku datang ke kehidupanmu.

mungkin ia memang tempatmu selama ini berbagi kasih, dan kau merupakan tempatnya untuk berbagi suka duka,
tapi aku paham rasa kehilangan itu; telak.
lalu siapa tempatnya bercerita? lalu siapa tempatku bercerita?

........


..Where troubles melt lemon drops away above the chimney tops, that's where you'll find me..


Mungkin sekarang tiba saatnya aku menyendiri.
Menanti tanya hingga muncul jawab
Tanpa bertanya.



Jatinangor, 29/6/13

Untukmu:

Untukmu:
Back to Top