Hai, kali ini rasanya aku sungguh merindumu, pagi.
Merindumu berceloteh bersamaku dalam dua sendok makan susu hangat dan satu sendok makan gula pasir
Dan seduhan air panas setengah gelasmu
Aku merindumu menonton televisi bersama, membicarakan hal-hal tak penting hingga masalah negara ini (yang sudah jelas tak penting bagi hidup kita, iya kan?)
Seringkali bertengkar hanya karena masalah berbeda pendapat. Sering sekali.
Lalu dengan kesibukan satu sama lain kala bersama
Aku dan ponselku, kau dan komputer jinjingmu
Bersama dua gelas kopi yang mulai mendingin
Ah, lupakanlah. Aku hanya merindu kasihmu masih bersamaku
Selamat malam, Pagi.
Aku tahu cerita ku diatas hanyalah fiktif belaka
Karena nyatanya
Kita tak akan pernah bersua.
Aku hanya merindu fajar dan senja, dimana aku dan kau saling bersua
Walau hanya sekejap..
Selamat malam, Pagi..
Sudah waktunya kisahku terlelap
Sudah waktunya kau melanglangbuana
Menggapai mimpimu
...kutunggu kau (selalu), kala senja dan fajar siap mengantarkanku padamu
Post a Comment