Simpul

"Ikat saja ia, agar tak pernah lepas.
Ikat saja ia, agar kau tak sendirian.
Ikat saja ia, agar kau dapat puas memarahi tingkahnya.
Ikat saja ia, agar tak ada yang bisa memilikinya.."




Terkadang, kita perlu mengikat sesuatu dengan kuat,
contohnya tali sepatu
Jika tak kuat, sepatumu yang akan lepas
Jika tak kuat, talimu yang akan rusak terinjak
Namun, mengikat dengan kuat pun berakibat fatal,
terkadang kau tak percaya dengan simpul pita; maka kau ikatlah sepatumu dengan simpul mati
Kuat, sangat kuat
Namun jika kau terlalu giat berlari, talimu bergesekan dengan sepatu
Lama-lama akan putus talinya
Sudah putus, terkoyak pula
Tidak, sepatumu tak 'kan lepas
Namun talinya yang rusak..




Sama seperti pada hubungan
Kala ku menggenggam pasir terlalu erat, takkan ku dapatkan pasir yang banyak
Jika ku genggam pasir dengan lembut dan perlahan, kan ku dapatkan lebih banyak pasir lagi

Mengapa tak ku genggam saja pasir yang basah? Toh aku bisa menggenggam dengan kuat dan banyak.






Kembali pada tali sepatu,
kala kau ganti tali sepatumu dengan tali yang lain,
Bisa jadi akan lebih kuat
Bisa jadi akan lebih awet
Namun percuma saja jika kau tetap tak percaya pada simpul pita dan kau gunakan ikat mati untuk sepatumu
Toh, tetap akan putus lagi

Seperti tatkala kau menjalani hubungan yang mungkin terlalu membosankan untuk bersama namun terlalu sakit untuk ditinggalkan
Seperti ikatan simpul mati pada sepatu kesukaanmu

Kakimu akan sakit, dan tali mu siap mengendur dan putus
Apalagi, engkau adalah tipikal pengguna septu yang aktif
Mustahil meyambung kembali tali yang sudah putus, kasih..
Mustahil menyambung hubungan yang tak pernah percaya...




Dan semua penyesalan pasti ada di akhir,
Semua yang ku paksakan 'tuk mengikat mati saja sepatumu, agar tak lepas lagi,
Malah membuatmu sakit,
Pun talinya putus
Dan kau pun pergi
Padahal kau mengikat sepatuku dengan simpul pita
kemanapun aku kan pergi; selalu
Jika tatkala talinya mengendur,
Aku sendiri yang akan memperbaikinya
Dengan simpul pita manis yang kau percayakan padaku



Jikalau dapat kuputar waktu,
Dapatkah aku kembali mengikat simpul pita pada sepatumu, kasih?
Atau ku harus menunggu, agar waktu dapat berpihak lagi pada kita,
Suatu saat..




Kasih, aku tak berdusta,
Maafkan khilafku yang mengikatmu terlalu kencang

Dapatkah ku ikatkan kembali simpul manis pada setiap kisah kita yang lampau hari kita perjuangkan?

Untukmu:

Untukmu:
Back to Top