... Terkadang jika memang
betul-betul mencinta, kau tak perlu ragu akan keyakinanmu. Hiraukanlah rasa
takut jika kau yakin memang disinilah hatimu siap berlabuh. Tak perlu kau
(dengan penuh rasa tak percaya) mencari tahu kemana ia menghilang, atau kemana dia
‘kan pergi.
Jika memang betul-betul mencinta,
kau pasti yakin ia ‘kan kembali, meski waktu tak dapat katakan suatu yang
pasti.
Memang sebuah hal klise jika kau
katakan kau percaya, kau yakin akan rasanya padamu. Kala kau yakin dengan rasa
nya, kau pun harus yakin pada setiap langkah yang ia ambil, setiap detik yang
ia torehkan untuk segala perjalanan rasa. Klise.
Namun kau pasti percaya akan ada
pelangi seusai hujan reda?
Tak mungkin tak ada masalah. Tak
mungkin tak ada ragu yang selewat menghantui, bahkan mungkin terbawa mimpi. Tak
jarang juga rindu mu mengembun; menjadi bulir lalu meluruh bak air mata. Tak
jarang juga kala kau terbangun dari mimpi, ia menyayat rindumu dengan
perkataan, atau malah mengobati lukamu dengan kecupan hangat pengantar tidur.
Ada masa tatkala ia telah kembali
– meski perlahan, kau tetap bahagia. Bersyukur atas apa Yang Kuasa ciptakan
‘tuk umatNya. Ada waktu tatkala ia menoleh padamu, sejuta pertanyaan kala ia
pergi yang kelak ‘kan kau tanyakan ketika kau kan berjumpa, luruh sudah. Seakan
sebuah pelukan hangat cukup tuk hilangkan ragumu akan dirinya. Seperti sebuah
doa yang terkabul, diiringi kesabaran, jika ia layak ‘tuk kembali, ia kan
berbalik.
Cukupkan dirimu ‘tuk terjerembab
di masa lalu yang menyakitkan. Cukupkan dirimu ‘tuk cari tahu segala sesuatu
tentangnya, sampai ke hal-hal yang sepertinya tak perlu kau tahu. Tuhan telah
berikan jalan terbaik untuk umatNya, janganlah kau ragukan. Jangan kau terus
mencari tahu hingga rasa sakit kau toreh sendiri, atas ketidakpercayaan dan
ketidakjujuran akan sesuatu. Teruslah berpikiran positif, setidaknya hal ini
baik untuk hatimu – yang masih tertoreh luka.
Tak ada lagi yang dapat yakinkan
dirimu, selain dirimu sendiri. Kau pemilik dirimu seutuhnya. Maka jangan kau
sayat-sayatkan tubuhmu dengan rasa tak percayamu. Jikalau kau menaruh tanya
akan sesuatu, katakan. Akan lebih baik jika kau tahu sebuah nyata daripada
dihantui fatamorgana.
Jika ia kembali, yakinkanlah pada
Tuhan bahwa ia yang kan kau jadikan pendamping yang baik. Jika ia kembali,
jadilah kau pribadi yang lebih menyenangkan daripada waktu kemarin. Yakinkanlah
ia dengan rasa percayamu. Yakinkanlah ia dalam doamu pada Yang Kuasa. Ia tak
dapat menjadi seperti apa yang kau mau, tapi ia didesain oleh Yang Kuasa untuk
menjadi apa yang kau butuhkan. Tuhan Maha Adil, Tuhan tak pernah pemilih.
Lelaki dan wanita takkan menjadi satu, namun pasti bisa berjalan beriringan.
Berikanlah waktu, berikanlah ruang baginya untuk bersama sebangsanya.
Setidaknya, kau harus bersyukur bahwa ia memilih kembali, ‘tuk lanjutkan kisah
yang sempat terhenti.
Yakinlah, bahwa kau tak pernah
berjalan sendirian.. kau dan dia didesain Tuhan untuk bersama di saat ini.
Entah untuk selamanya, atau hanya beberapa waktu kedepan. Jelas, ia bukan
milikmu. Namun tunjukkanlah keyakinanmu pada Tuhan akan rasamu.
Kau memang perlu tahu, tapi kau
tak perlu ragu. Yakinlah, selama kau yakin Tuhan takkan salah beri jalan,
selama kau yakin Tuhan selalu punya rahasia dibalik langkah, selama kau yakin
pasti ada pelangi tatkala hujan reda..
Jatinangor, 14 Februari 2014