Mungkin memang sudah saatnya,
Jujurmu menjadi airmataku
Jujurmu menjadi airmataku
Mungkin memang sudah saatnya,
Jenuhmu membunuh cintamu
Mungkin memang sudah saatnya,
Kau tambatkan rindu pada hati yang baru
Hati yang jauh lebih kau cinta
Bukan hati yang mencintamu
Kau tambatkan rindu pada hati yang baru
Hati yang jauh lebih kau cinta
Bukan hati yang mencintamu
***
Semoga saja, kasih
Ada hati yang mampu menyayangmu,
Lebih besar dariku
Sehingga bahagiamu ada bersamanya
Ada hati yang mampu menyayangmu,
Lebih besar dariku
Sehingga bahagiamu ada bersamanya
Semoga saja, kasih
Ada rindu yang mampu selimutimu,
Lebih hangat dari cintaku
Sehingga lukamu terbalut hangatnya
Ada rindu yang mampu selimutimu,
Lebih hangat dari cintaku
Sehingga lukamu terbalut hangatnya
Semoga saja, kasih
Ada sepasang mata yang lebih meneduhkan
Menatap lekat sepasang matamu yang tak pernah diam
Yang dapat mengikatmu hingga kau tak bisa lepas dari peluknya
Ada sepasang mata yang lebih meneduhkan
Menatap lekat sepasang matamu yang tak pernah diam
Yang dapat mengikatmu hingga kau tak bisa lepas dari peluknya
Sayangnya, kasih
Aku tak lagi berdaya untukmu
Aku tak lagi berdaya untukmu
Sayangnya, kasih
Aku tak lagi dapat merengkuhmu
Aku tak lagi dapat merengkuhmu
Sayangnya, kasih
Jenuhmu membuang cintamu
Untukku..
Jenuhmu membuang cintamu
Untukku..
Jika kita bertemu lagi, suatu hari nanti
Ingatlah akan cinta yang selalu ku curahkan padamu
Ingatlah akan cinta yang selalu ku curahkan padamu
Ingatlah aku akan kita yang dahulu menanam rindu, hingga buahnya dapat kita petik bersama
Ingatlah akan aku
Yang pernah menghangatkan malammu
Yang pernah beradu pendapat dan melepas haru bersama
Yang pernah beradu pendapat dan melepas haru bersama
Ingatlah aku,
Yang pernah mengisi relung hatimu
Meski haya sebentar..
Yang pernah mengisi relung hatimu
Meski haya sebentar..
Post a Comment