pagi ini kuseduh secangkir kopi hitam pekat dengan dua tetes airmata dan tambahan satu sendok gula
pagi ini, ada bayang saya yang terpantul di secangkir kopi hitam, semua jelas tergambar kecuali, tentu saja, senyum saya
bahkan, jejak cangkir kopimu masih membekas di sini: di atas meja di sudut kedai kopi tempat kita dulu pernah bertemu
mungkin caraku mencintaimu sama seperti campuran dua sendok makan kopi hitam dengan satu sedok teh gula pasir kegemaranku.
secukupnya, asal pekat.
asal bibirku dapat mengecupnya setiap pagi, meneguk segala pahit dan menyisakan sejumput manis dari sela-sela bibirku
pahit yang manisnya kusengaja.
ah, sudahlah..
toh, secangkir kopi hitam di hadapanmu saat ini dengan perasaan kehilanganmu di hati saya memiliki banyak kesamaan–
toh, secangkir kopi hitam di hadapanmu saat ini dengan perasaan kehilanganmu di hati saya memiliki banyak kesamaan–
sama-sama tak perlu diucapkan, telan saja pahitnya perlahan-lahan.
Post a Comment