Ruang Tunggu

Silakan masuk
Ambil nomor antrianmu
Duduk disini
Sebentar lagi akan tiba

___

Ada yang menghabiskan waktunya sambil menunggu dengan bermain gawai, berdiskusi dengan orang yang juga mengantri, menonton televisi, atau sekadar diam membaca buku.

Ada juga beberapa orang yang khusyuk memanjat doa dengan menengadah kedua tangan, memencet-mencet buku jari, komat-kamit lewat iringan Doa Bapa Kami. Pun ada yang ibadah dengan mata terpejam, kaki diselipkan ke kaki lainnya, kepala tertunduk dan mendengkur. Ya, itu juga bagian dari ibadah.

Ada pula yang tak bisa diam sepertiku. Mondar-mandir menelisik seisi ruang, memantau raut wajah tiap-tiap orang yang mengantri, membaca tulisan berjalan di televisi, atau bahkan iseng membaca tulisan yang jaraknya sekian meter dariku hanya untuk menguji apakah rabun jauhku bertambah dari hari ke hari.

Lewat jam sepuluh, banyak raga beranjak pergi. Ada yang menggerutu dengan penjaga loket, penjaga parkir, bahkan menggerutu lewat media sosial yang terhubung dalam gawainya. Mereka katakan, menunggu itu tidak enak. Mereka yang seharusnya bisa mengerjakan pekerjaan lain, dipaksa habis waktunya untuk menunggu tapi tak kunjung temu. Yang pergi karena tidak nyaman juga ada. Katanya, terlalu panas. Kursi yang disediakan untuk duduk tidak nyaman. Tidak ada fasilitas yang ditunjang untuk menunggu.

Apakah menunggu merupakan sebuah hal yang membuat tidak nyaman?

Jelas! Ketidakpastian akan waktu. Yang dijanjikan tak kunjung datang. Yang diharapkan hanya menguap seperti seorang ngantuk yang membunuh waktu lewat tidur.

___

Ah, nomorku sudah terpanggil. Jadi lebih cepat karena banyak yang memutuskan pulang. Tidak selamanya, menunggu itu hal yang buruk.

Hanya karena semua itu mungkin datangnya tidak secepat dan semudah yang ku bayangkan, aku selalu percaya, sesuatu yang tepat dan baik itu memang pantas untuk ditunggu.

Semoga.

___

Tulisan ini adalah bagian dari 30 Hari Bercerita di Instagram, dimana saya cukupkan menulis disana di hari ke-15. Rumah saya bukan di sana, ternyata. Saya lebih suka satu arah disini. :)

02/01/18
-G-

Untukmu:

Untukmu:
Back to Top