Tuk.. tuk.. tuk..
Tuk.. tuk..
Tuk..
..
Tuk.. tuk..
Tuk..
..
.
___
Dalam kekangan jiwa aku berteriak
Kencang hingga tanpa suara
Lenyap sudah kekuatanku
Tak mampu angkat kepala;
Bersujud pilu, tak ingin terlihat
Kencang hingga tanpa suara
Lenyap sudah kekuatanku
Tak mampu angkat kepala;
Bersujud pilu, tak ingin terlihat
Dalam kekangan jiwa aku bungkam
Kosong tapi tak mati
Berkali bising datang, berkali pula hilang
Ingin segera berdiri
Ingin kaki berderap lari
Seperti Paskibra, langkah tegak maju jalan
Kosong tapi tak mati
Berkali bising datang, berkali pula hilang
Ingin segera berdiri
Ingin kaki berderap lari
Seperti Paskibra, langkah tegak maju jalan
Dalam kekangan jiwa aku mencari
Memaksa diri membuka mata
Tak ada yang sudi menetap
Hanya berdiam lama dan pergi mencuri semua
Memaksa diri membuka mata
Tak ada yang sudi menetap
Hanya berdiam lama dan pergi mencuri semua
Siapa yang sudi dengan perempuan yang terlalu cinta pada dirinya sendiri, hingga tak mau menuruti kata mereka?
Siapa yang sudi dengan perempuan yang selalu ingin semestanya bahagia, hingga tak pernah sadar bahwa ia tak pernah sungguh bahagia?
Dalam kekangan jiwa aku merangkak
Mengambil serpihan rasa yang sekiranya bisa aku berikan putih telur lalu aku rekatkan kembali pada hati yang tak mampu lagi merasa hati siapapun yang hadir
Memaksa diri menginjak beling padahal bukan pemain debus
Mengambil serpihan rasa yang sekiranya bisa aku berikan putih telur lalu aku rekatkan kembali pada hati yang tak mampu lagi merasa hati siapapun yang hadir
Memaksa diri menginjak beling padahal bukan pemain debus
Menggantung harap yang siap sedia diulur bagai layang
Dalam kekangan jiwa, aku mencari tenang
Entah dimana
Entah dimana
Post a Comment